Nuryanti Tadjudin SE.ME:  Kadis  Termuda  Pemprov NTB

Jalan panjang harus

 dimulai dari langkah pertama…

Kata-kata itu terus digaungkannya. Sejak mahasiswa prestasinya cukup menonjol, dialah Nuryanti Tadjudin, sosok alumni KAMMI yang menjadi Kadis termuda di Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini  menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian di daerah itu. Sebuah jabatan yang tentu tak mudah diraih jika memang tak ada kompetensi dan pengalaman di bidangnya. Sejak itu, tanpa memandang remeh capaian-capaian sebelumnya, capaian yang dipegang oleh pejabat dan jajaran sebelumnya, terus memajukan NTB dengan program unggulan industrialisasinya.

Sejak mahasiswa, selain berkiprah digerakan mahasiswa, prestasi akademiknya juga tetap menonjol. Menjadi wisudawan terbaik di Universitas Mataram, sekaligus menjadi lulusan tercepat Fakultas Ekonomi dengan masa tempuh pendidikan 3,5  pada tahun 1998.  Sejak tahun 1999  sudah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karir puncaknya menjadi Kepala Dinas Perindustrian  sejak tahun 2020.

Lantas, bagaimana mulanya prestasi-prestasi demikian bisa tercapai?

“Sejak kecil saya senang membaca buku cerita, jadinya suka bermimpi, kini mimpi saya memajukan NTB lewat industrialisasi,” katanya pada sebuah kesempatan.

Tapi, menurut pengakuannya, sebenarnya, bukan hanya mimpi lokal semacam itu yang ada dalam bayangannya. Seperti mimpi menjadi negara industri, sudah dirajut oleh  Habibie yang seluruh hidupnya tercurah untuk membangun industri pesawat terbang. Saat ini semua harus di re-star lagi. Bahwa sejatinya Indonesia itu bisa dan mampu, menjadi tonggak peradaban dan perekat peradaban karena Islam, menjadi rahmat untuk semua umat manusia, apapun agamanya.

“Tapi, membangun kepercayaan diri seluruh bangsa Indonesia khususnya muslim adalah sebuah proses yang tidak mudah karena kebijakan masih meninabobokan untuk menjadi objek dari pada subjek pembangunan,” katanya. 

Untuk itulah, seperti prinsipnya bahwa jalan panjang harus dimulai dari langkah pertama, maka yang paling penting adalah bagaimana dirinya memaksimalkan seluruh potensi dan posisinya sekarang.

“Saya harus percaya diri, bersama kita bisa bangun kemandirian ekonomi, industrialisasi menjadi amanah dengan penghargaan terhadap produk-produk lokal,” ujarnya melanjutkan. 

Dengan industrialisasi itu, kini pelan tanpi pasti keberhasilan bisa diraih.  Satu hal yang dirasakanya, paling bahagia jika melihat satu per satu prestasi masyarakat NTB khususnya pelaku industri menjadi terbaik dibidangnya masing.

Mimpi tentang industrialisasi sebenarnya tak muncul begitu saja. Kenangan masa kecil ikut memengaruhi kehidupannya sekarang. Saat SD sampai SMA, ingin sekali memiliki mobil putih dan jalan jalan keliling dunia.

“Jadi kalender bergambar mobil sedan putih itu selalu menjadi teman saya belajar, sambil mendengarkan radio-radio  luar negeri  siaran lndonesia. Lalu berkorespondensi seakan-akan sudah keliling dunia,” kenangnya. 

Waktu terus berjalan sambil terus kejar mimpinya. Di KAMMI sendiri dulu pernah sebagai Kabid Kastrat (Kajian Strategis), Kabid Danus (Dana usaha) dan terakhir Kabid Kaderisasi. Tapi paling lama dan berkesan saat di Kastrat. 

Kini, selain sebagai ASN yang fokus memajukan industri, aktivitas sosial  yang saat ini dijalani sebagai pendiri dan pembina Yayasan Bening Nurani Bunda (Beranda), mengelola brand produk lokal beranda colection. Sementara, sosial kesehatan,  Day Care dan pendidikan anak usia dini dengan brand Beranda Rumah Quran.

Terkait KAMMI, ASN yang hobi membaca ini punya pandangan bahwa KAMMI adalah organisasi kader muslim negarawan dengan 10 pilar kepribadian yang berkarakter sangatlah potensial menjadi agen of change dalam segala bidang.

“KAKAMMI, atau para alumni KAMMI kini menjadi jejaring kader  dalam sinergi dan saling back up tebar kebaikan dan kapitalisasi amal amal jama’i, semuanya ini harus terus dirawat dan dikembangkan”  tutupnya mengakhiri pembicaraan. 

Penulis

Yons Achmad

Penulis | Pembicara | Pencerita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terkait